Sistem distribusi air dimulai dari hulu hingga hilir. Daerah hulu yang memiliki daerah yang lebih tinggi mempunyai banyak sumber mata air sehingga sumber pencemaran kecil, sedangkan di daerah hilir terjadinya banyak pencemaran karena daerah perkotaan. Daerah hulu juga terjadi hujan terlalu sering karena daerah hulu memiliki banyak gunung atau pegunungan yang menarik pergerakan awan yang mengandung titik-titik air.
Sistem perpipaan dibedakan menjadi pipa primer, sekunder, dan pipa service. Design distribusi dilakukan dengan criteria seperti pembagian wilayah yang melipurti kepadatan penduduk, topografi, tata guna lahan, batas wilayah; proyeksi penduduk; kebutuhan air. Kebutuhan air harian diperoleh menggunakan perhitungan.
Software EPANET 2 seperti gambar disamping menggambarkan simulasi hidrolis dan kecenderungan kualitas air yang mengalir dalmm jaringan pipa, serta untuk mengetahui tekanan air di tiap titik dan kondisi konsentrasi bahan kimia di dalamnya. Langkah-langkah membuat sistem distribusi air menggunakan software EPANET 2 adalah dimulai dari membuat reservoir dan junction (titik-titik yang akan dialirkan air). Kemudian membuat pump dari reservoir ke titik 1 dan membuat pipe dari titik 1 ke titik lainnya. Setelah itu membuat tank. Kapasitas tank harus sesuai dengan kapasitas reservoir. Isi data-data yang dibutuhkan seperti elevation (kemiringan), base demand (kapasitas titik akan menerima air) dan detail tank. Jika menggunakan pump maka harus mengisi flow dan head pada curves.
Komentar
Posting Komentar